Jakarta, ME. Ada beberapa bikers pemilik Minerva VX 150R mengeluh, saat melakukan pindah gigi atau oper gigi tarasa agak keras dan susah. "Kenapa ya bro? Bisa gak, hal ini diatasi agar proses pengoperasian sistem transmisi lebih ringan?" tanya Raymond, penunggang sport keluaran PT Minerva Motor Indonesia (MMI) itu.
Ada
masalah, tentu saja ada solusinya, brader. Tapi sebelumnya, perlu
diketahui dulu bradsis, bahwa 'problem' ini bisa terjadi karena
barbagai faktor. Di antara beragam pemicu, di antaranya adalah:
1. Setelan ulir di handle dan di bak mesin yang kurang pas.
2. Kabel kopling kemasukan air yg menimbulkan karat di dalam kabel.
3. Bahan per kopling yang terlalu kaku dan keras.
4. Kampas kopling yang sudah aus.
5. Viskositas (kekentalan) pada oli mesin.
Yuuk... mari kita ulas sama-sama untuk poin-poin di atas dan cara penanganannya:
Poin 1.
Ulir pada handle kopling, coba di putar ke kanan supaya agak sedikit
mepet dengan pangkal handle kopling. Ets jangan terlalu mepet bradsis,
karena kopling bisa enggak nyantol dan enggak ketarik saat handle
kopling ditekan, dan diputar agak sedikit jauh untuk setelan kopling
yang terdapat di bak mesin.
Poin 2.
Usahakan bradsis, tiap bulan sekali untuk melepas kabel kopling dari
motor guna untuk dibersihkan/perawatan, semprotkan cairan penetran atau
cairan sejenisnya bahan peluntur karat dengan cara tarik ulur beberapa
kali hingga cairan tersebut mengalir ke ujung kabel kopling. Lakukanlah
berulang hingga bersih. Setelah itu lumasi minyak goreng pada kabel
kopling dan pastikan minyak goreng membasahi seluruh dalam kabel
kopling, ets ingat bradsis jangan melumasi oli atau gemuk kedalam kabel
kopling atau kabel gas karena dua bahan tersebut sangat gampang sekali
menahan kotoran atau debu di dalam kabel kopling yang bisa menyebabkan
macet saat digunakan. Jika sudah begitu akan menyebabkan kabel kopling
atau gas cepat putus.
Poin 3.
Penggunaan bahan per kopling yang kaku dan keras akan menyebabkan berat
saat menarik kabel kopling. Jangan khawatir bradsis, solusinya coba
cari bahan per kopling yang tidak terlalu kaku dan keras dengan
merek-merek tertentu, dan silakan bradsis hunting ke toko-toko aksesori
untuk memperoleh per kopling yang berkualitas.
Poin 4.
Untuk penggantian kampas kopling bukan dilihat dari jarak kilometer
yang telah ditempuh, melainkan seberapa sering bikers menarik kabel
kopling tersebut. Itu sangat berpengaruh pada umur kampas kopling.
Apabila kampas kopling sudah menipis akan menyebabkan sulitnya oper
gigi, biasanya kalo kampas kopling habis ditandai dengan bunyi di dalam
bak kopling. Bunyi tersebut terdengar saat handle kopling ditarik atau
bisa dideteksi dari daya angkat motor di gigi 1 (tidak bertenaga), dan
itu bisa dipastikan kampas kopling sudah haus atau habis.
Poin 5.
Viskositas atau kekentalan oli mesin sedikit juga berpengaruh terhadap
kinerja kopling, oli mesin sangat diperlukan untuk mempermudah
perpindahan gigi. Semakin kental oli akan sedikit mempengaruhi kerasnya
perpindah gigi, usahakan untuk memakai oli yang ber SAE 10/40 tapi
jangan salah artikan bradsis. Oli sedikit agak kental juga diperlukan
untuk motor yang berjarak tempuh jauh, sebab oli yang sedikit: ber-SAE
15/50 atau SAE 20/50 akan membantu mendinginkan mesin yang berjarak
tempuh jauh.
Jika
poin-poin di atas sudah dilakukan dan teryata hasilnya masih belum
memuaskan dan kopling masih susah/keras saat perpindahan gigi, silakan
bradsis coba metode yang satu ini.
Yaitu
dengan memanjangkan tuas kopling atau jika mau terlihat lebih bagus dan
rapi sebaiknya mengganti dengan satu set footstep underbone dengan
merek-merek tertentu, solusi ini sudah terbukti berhasil loh, bradsis.
Silakan gunakan langkah yang mudah terlebih dahulu dari poin-poin yang
telah kita ulas di atas. Narasumber artikel ini berasal dari beberapa
Minerva Lovers dan MRC Jakarta.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment