Alhamdulillah,
Sungguh nikmat merasakan berkah di bulan Ramadhan — begitu banyak
kesempatan riset korek mesin tiada henti berdatangan. Pula rasa syukur
tak henti kami panjatkan bagi ALLAH SWT, Tuhan semesta alam, atas
limpahan rahmatmu kami dapat berkarya. Dan atas izinMu kami masih dapat
berbagi, bersedekah ilmu untuk semua sahabat se – Indonesia
Apa kabar semuanya? Yang disabang? Yang di Merauke? Kami di sidoarjo
nya masih terus terendam Lumpur nih… Hahaha! Apa pemerintah udah pada
lupa? Woi jangan bikin gedung DPR cuma buat pindah tidur Bangun-bangun, sahur!!!
Kesempatan kini datang dari penyemplak motor Yamaha Vega R milik mr. V
yang tergabung dalam club V1VA Surabaya, pemuda tampan, pendiam,
memakai kacamata, menyambangi markas R.A.T yang dipenuhi pemuda berbadan
gelap penuh olie, dengan gagah berani meminta order vega nya untuk di
korek kencang buat turing. Busyet ternyata meski body vega nya di motif
cutting sticker bunga-bunga gini, empunya gila kecepatan. Kami pun
berdiskusi konsep kerja yang akan dilakukan, setelah diajukan proposal ,
“Bayar-nya nyicil ya mas, ” bisik sang empu pelan. “Gapapalah ,
pokoknya 3 x , pagi-siang-sore Lunas! Hehehe… ” jawab saya, lalu kita
tertawa bersama. Nah, tertawalah sebelum tertawa itu dilarang. Modif lah
sebelum modif mesin dilarang. oWokWokokWok…
Konsep mesin touring adalah kencang tapi juga awet, dan sewaktu-waktu
ada trouble sparepartnya mudah didapat. Tapi inti modifikasi menjadikan
laju motor kalau lari ber iring-iring tidak ketinggalan dengan karib
lain. Berarti konsep motor harus mampu terus bernafas di trek yang cukup
panjang, lumayan lah buat riset kalau ada order buat mesin balap dari
jakarta yang main 800 meteran wkwkkw… ngimpi – ngimpi. Lagipula jalan ke arah bandara Juanda lempeng banget kalau dibuat test ride. Oke deh, plafon budget disetujui, tinggal tugas mekanik mensiasati budget yang ada.
Motor ditinggal, sang mr. V – kok perasaan ga enak nyebut inisialnya,
untung bukan cewek , bisa jadi miss V donk,, hayoo yang baca
siang-siang jangan mikir jorok. Uhhhuuyy… head silinder langsung dibuka
perlahan- satu demi satu bautnya dikendorkan, dilepas, dibuka..
dipelorotkan dari baut tanamnya, hingga terlihat baut yang mulus dan
basah terbasuh oli itu, hahahha cerita apaan sih. Dah intinya
diperetelin untuk diantar ke bengkel bubut Dhaha Putra Teknik, langsung
menuju ke pojok kiri belakang, tempat mas Amin bersarang!
Kita order pemakaian katub shogun, dengan panjang batang klep 67
milimeter, kita buat muncul klep nya 29 milimeter dari pangkal head, gap
dibuat 4.5 milimeter mas. “Bentuk kubah ruang bakar seperti biasanya ya
mas ” pesan saya mengerling kan kode rahasia , hehehe.. ini yang tetep
bikin dapur bini ngebul wkwkwkw…
Gap lebar layaknya pacuan motor road race, berguna untuk mendapat
area overlaping yang tinggi , sehingga tenaga di putaran atas membaik.
Disokong oleh aplikasi untuk pir katub milik CS-1 agar tidak terlambat
mengembalikan klep exhaust di putaran 10.000 RPM. Sayangnya kok telat
nemuinnya, malah pakai pir katub shogun sempat patah pir katub nya kena lobe lifter cam 7
milimeter, hasil dari pemangkasan noken as 1.5 milimeter. Untung ga
patah klep nya, fffiiuuhhh… Kalau penari dangdut goyang patah-patah mah,
aaajjjiiibbb
Area intake port kita papas 5 milimeter, porting dibuat kotak –
maunya meniru desain suzuki satria Fu150, hehehe… kebanyakan garap mesin
FU jadi keblinger gini ^_^ eh, ternyata enak banget kok Sekali-kali gak ngikutin Graham Bell kan gak dosa
Terpenting kita tahu prinsipnya, yang diinginginkan adalah aliran
udara berkelok kesamping, bergumpal di area dekat bushing klep, lalu
dihajar membentuk badai homogenus masuk ke silinder saat katub terbuka.
Malahan menurut david vizard, asimetrical porting akan membantu
membentuk swirl, dan dari buku teori dasar mesin torak, efisiensi ruang
bakar yang mampu mencegah detonasi adalah campuran udara/bahan-bakar
yang berputar ter-aduk2 dalam silinder. Oleh karenanya kita berani
mematok perbandingan volume yang disapu dengan volume yang ditinggalkan
hingga 11.5 : 1.
Tak lupa teknik modifikasi terbaru kita terapkan, valve back cut,
ini kuncian yang menambah efisiensi area porting menjadi sebesar 30%,
area kiri – kanan bushing klep kita lebarkan 110 % dari diameter klep
intake. Hasilnya, Nafaaaaassss terus gak habis-habis motornya, puncak
kecepatan 120 KPJ di gigi 3 kemudian pindah ke persneling final masih
mau ngepot ban belakangnya waktu saya menguntit mas wawan yang ngebut
test ride pake vega, sedangkan saya pake MX 135 cc korek ringan sudah
nyerah, ngeri…!!! Mas wawan pun melesat makin jauh… Lucu juga ngeliat
pantat mas wawan nungging di depan gitu hahaha! dasar bapaknya Attaya,
besok kalau anaknya udah gede, biar ini jadi cerita buat dia kalau
ternyata dulu bapaknya mau jadi pembalap gak kesampaian hahhaha
Padahal jantung dapur pacu mesin Yamaha Vega ini hanya kita rubah
memakai piston kawasaki kaze oversized 1 milimeter, piston ini masih
menjadi andalan dari jaman dulu, hanya sekarang tinggal bagaimana pintar
kita mensiasatinya. Disini serunya, karena blok vega lebih rendah 2
milimeter dibanding Jupiter Z atau Vega R new , inilah kesempatan
membentuk dome pistonnya layaknya piston FIM – izumi. Piston yang muncul
dari blok di beri tanda garis dengan pisau, piston direndahkan hingga
0.5 milimeter dibawah garis itu, dan dome yang terbentuk dilesakkan ke
dalam ruang bakar. Mantep To, enak To…
Tak lupa speeling kedalaman coakan klep pada piston diberi lebih dalam
+ – 1 milimeter dari posisi overlaping klep. Kalau menurut Tom Monroe,
dalam bukunya Engine Builder Handbook, sebaiknya kedalaman coakan klep
exhaust pada piston diperdalam, karena kecenderungan klep buang dalam
posisi turun hanya mengandalkan kekuatan pir klep untuk mengembalikan
posisinya, jika terlambat maka fatal akibatnya – merusak
head-klep-piston-liner. Sudah sadar kan, kenapa seringkali klep buang
yang mengalami kebengkokan atau bahkan patah? Ya-ya-ya ndak perlu
berterimakasih begitu…
Dengan jantung sebesar itu, potensial kubah ruang bakar masih bisa
dipacu dengan katub milik Honda sonic dengan dimensi 28 / 24, tapi toh
ini untuk riset siapa tahu dapet pesenan juga untuk bikin mesin MP 3,
kan dengan katub 26 / 22 , anggap aja motor pembalap pemula tapi tetep
kudu bisa galak
Supplay bahan-bakar masih mengandalkan milik jupiter z, pilot jet #
25, main jet # 110. Tanpa reamer, intake manifold standard. Box filter
terpasang supaya debu tidak tersedot waktu motor dibawa ngebut nyalip
bus, atau truk. Gasss terus pokoknya.
Ubahan lain di sektor kampas kopling, kita mengandalkan kampas
kopling racing dari Indopart, pir kopling dari motor jambret, yamaha
RX-KING, balancer 900 gram. Magnit standard, cdi 4st, coil standard.
Tidak ada yang istimewa memang, toh butuhnya hanya transfer tenaga.
Lebih dahsyat langsung ubah gigi rasio , ditata pada sekunder nomor 3
dipakai mata berjumlah 30. Membuat reduksi dari gigi 2 ke 3 lebih rapat
dan cepat, dan masih menyisakan nafas pada gigi 4. Hasil top speed jarum
speedometer mentok cukup lumayan lah, digapai dengan mudah melalui
final gir depan 15 – belakang 35.
Muffler dipercayakan oleh bang Zaeni, dimodel megaphone, untuk
mengejar putaran atas, silinser mengerucut kecil, pipa 25 milimeter pada
leher, disambung 27 milimeter di step ke – 2, silinser 15 milimeter
adalah lubang kasa, dengan jumlah lubang pada pipa 16 buah dengan
diameter 6 milimeter.
Ffffiiiiuuuuhhhh… kayanya ketagihan nih bikin motor trek panjang,
kapan dapet orderan jupiter lari 185 kpj, ya… rasanya bukan mimpi kalau
dana nya ada… Itu rahasiamu saja ya Allah, dan kami bersyukur atas apa yang telah ditorehkan hari ini.
Tetap Sehat – Tetap Semangat, Biar Bisa Modifikasi Mesin Tiap Hari.
<script src="http://kumpulblogger.com/flbanner.php?b=212328&sz=468x60" type="text/javascript"></script>
No comments:
Post a Comment