Cerita berawal ketika saya iseng-iseng mengutarakan kepada salah satu anggota DKB Fishing Club (Bung Toleb) bahwa tangan saya sudah gatal sekali gara-gara menahan rasa tarikan ikan predator. Sebelumnya para anggota DKB Fishing Club sudah sepakat bahwa kegiatan berburu ikan kita rehat dulu pada bulan ramadhan kali ini. Namun karena menahan rasa lapar dan haus karena puasa itu lebih mudah dibandingkan dengan rasa strike, maka saya mencoba membuka ide untuk berburu ikan untuk disajikan pada buka puasa. Dan ketika saat saya mengusulkan ide tersebut, para anggota DKB Fishing Club pun juga merasakan hal yang sama terjadi dengan saya alias tangan sudah sangat gatal sekali dengan tarikan ikan predator (hehe). Maka dengan tidak menunggu waktu lama kami pun langsung menyusun rencana untuk lokasi spot terdekat atau yang biasa kami sebut dengan mancing ndek-ndek'an.
Dan setelah mengadakan rapat, lokasi spot pun sudah kami tentukan yaitu di pesisir perairan dermaga Maspion-Gresik. Dan keesokan harinya kami mendapat kabar bahwa yang bisa hadir dalam trip kali ini
hanya 3 orang (Bung Tolep, Bapak Ribut Mulyadi, dan saya sendiri tentunya). Maka kami pun bergegas mengubah rencana trip kami dari Dermaga Maspion menjadi ke daerah Ekowisata Mangrove Surabaya atau lebih tepatnya di kolam pancing Java Fishing (Pak man) dengan target ikan Baramundi atau yang biasa kami sebut dengan ikan Cukil.Setelah mendapatkan kesepakatan hanya dengan 3 personil Team DKB Fishing Club, kami pun sepakat dengan berangkat menuju trip mancing setelah shalat shubuh kami tegakkan.
Waktu sudah menunjukkan pukul 04.00 WIB, saya pun berangkat menuju Base Camp DKB Fishing Club dengan dilengkapi dengan peralatan tempur tentunya. Di sana saya sudah disambut dengan Bapak Ribut Mulyadi dan Bung Toleb yang sudah bersiap juga dengan peralatannya. Dan setelah mendirikan shalat Shubuh, maka kami langsung meluncur menuju lokasi spot kami. Setelah perjalan dengan kurang lebih membutuhkan waktu 45 menit dari base camp kami pun sampai juga di lokasi Kolam Pancing Java Fishing Mangrove. Sesampai disana kami sempat dikagetkan dengan keberadaan kumpulan udang yang berkeliaran di pinggir kolam. Kejadian tersebut memberi kami sedikit info yang sangat penting bahwa disini terdapat banyak ikan baramundi karena udang adalah santapan utama dari predator tersebt. Dan tanpa menunggu sebuah komando, kami pun langsung merakit peralatan tempur kami. Setelah melontarkan joran, saya mengisi waktu luang saya dengan menjaring udang-udang tersebut untuk saya jadikan umpan.
Waktu sudah menunjukkan pukul 08.30 WIB namun belum ada tanda-tanda keberadaan ikan target utama kami. Akhirnya Bung Tolib pun merakit joran keduanya untuk target ikan Mujair Nila diikuti dengan Bapak Ribut Mulyadi dan saya. Berbeda dengan kolam ikan barramundi yang membutuhkan kesabaran ekstra disana, di kolam mujair nila kami mendapatkan respon yang sangat baik dengan ukuran ikan yang bervariasi. Di antaranya seperti gambar di bawah ini.
Andrian Sang Maestro Dengan Mujair Nila 1 Kg |
Bapak Ribut Mulyadi dengan Mujaer Nila 0,8 Kg |
Setelah kami rasa hasil buruan ikan mujaer nila kami berpindah kolam dengan target ikan bandeng. Sesekali pun kami juga mengawasi joran kami apabila terdapat serang mendadak dari ikan baramundi target utama kami. Pada kolam bandeng pun juga tidak menunggu waktu lama, saya awali dengan tarikan ikan bandeng di kolam daerah Surabaya bagian barat kali ini dengan ukuran yang tidak begitu mengecewakan. Setelah itu diikuti dengan umpan Bung Tolib yang mendapat sambaran ikan yang terkenal sangat ngotot ini. Kegiatan di kolam ikan bandeng kali ini kita akhiri ketika waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB. Dengan rasa puas kami mengkahiri perburuan ikan kali ini.
Karena saya kira sudah cukup, Sekian dulu para blogger. Dan seperti biasa, apabila ada kritik maupun saran jangan sungkan untuk mencoret di tabel komentar pada bawah artikel ini atau juga pada nomor ini 085851850666; 081233198666; (031)88124666. Salam Strike dari saya. Wassalam.
No comments:
Post a Comment