BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menstruasi (haid)
merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita, dimana terjadi
perubahan-perubahan siklik dari alat kandungannya sebagai persiapan
untuk kehamilan. Pada masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak
menjadi dewasa. Ini ditandai dengan pertumbuhan yang terus berlanjut
menuju kondisi somatik, sexual dan psikologi yang lebih matur.
Perubahan-perubahan tersebut tidak terjadi secara spontan, tetapi
melalui proses pertumbuhan yang cepat setelah menstruasi pertama
(menarche). Di akhir masa kanak-kanak akhir sebenarnya terjadi pada masa
menjelang kedatangan masa remaja (Jamaluddin, 2004).
Menarche adalah haid yang
pertama kali datang. Gejalanya terasa sakit pada daerah mamae, bagian
abdomen dan pinggang dan ada sebagian remaja mengalami tumbuhnya jerawat
pada saat haid pertamanya.
Sebelum seorang wanita
siap menjalani masa reproduksi, terdapat masa peralihan dari masa
kanak-kanak menuju masa kedewasaan yang lebih dikenal dengan masa
pubertas. Permulaan masa pubertas yang sering disebut sebagai pematangan
fungsi reproduksi, pada perempuan ditandai dengan haid. Remaja putri
yang telah memasuki masa pubertas akan mengalami menarche (Manuaba,
2004).
Di Amerika sekitar 95%
anak perempuan mempunyai tanda pubertas pada umur 12 tahun dan umur
rata-rata 12,5 tahun. Menarche atau menstruasi pertama merupakan salah
satu perubahan pubertas yang pasti dialami setiap anak perempuan
(Ganong, 2003).
Usia untuk mencapai fase
terjadinya menarche dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain faktor
suku, genetik, sosial, sekonomi, dan lain-lain. Di Inggris usia
rata-rata untuk mecapai menarche adalah 13,1 tahun, sedangkan suku
Bunding di Papua, Menarche dicapai pada usia 18,8 tahun (Jamaluddin,
2004).
Bahwa di Indonesia gadis
remaja pada waktu Menarche bervariasi antara 10-16 tahun dan rata-rata
Menarche 12,5 tahun, usia Menarche lebih dini di daerah perkotaan dari
pada yang tinggal di Desa dan juga lebih lambat wanita yang kerja berat
(Wiknjosastro, 2003).
Menarche menjadi hal yang
penting bagi seorang wanita dan perlu mendapat perhatian khusus karena
hal ini menandai awal kedewasaan biologis seorang wanita (Huffman, 1968).
Anak-anak berusia 12
tahun atau 13 tahun sampai 19 tahun sedang berada dalam pertumbuhan yang
mengalami masa remaja. Masa remaja termasuk masa yang sangat menentukan
karena pada masa ini anak-anak mengalami banyak perubahan pada psikis
dan fisiknya (Maju, 1996).
Menjadi remaja berarti
mengalami proses berat yang membutuhkan banyak penyesuaian dan
menimbulkan kecemasan, lonjakan pertumbuhan badani dan organ reproduksi
adalah masalah besar yang mereka hadapi, terutama wanita. Menarche
adalah peristiwa paling penting pada remaja putri sebagai pertanda
siklus masa subur sudah dimulai (Huffman, 1968)
Dari hasil survey
pendahuluan yang saya dapatkan di SMP Negeri 5 Sibolga Tahun 2009
terdapat 300 siswa perempuan, sedangkan yang telah mengalami menarche
terhitung 30 orang.
Berdasarkan uraian di
atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui tentang “Bagaimana Gambaran
Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche di SMP Negeri 5 Sibolga Tahun
2009”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas
maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Remaja Putri tentang Menarche di SMP
Negeri 5 Sibolga Tahun 2009?”.
C. Tujuan Penelitian
C.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Remaja Putri tentang Menarche di SMP Negeri 5 Sibolga Tahun 2009.
C.2. Tujuan Khusus
C.2.1. Untuk mengetahui pengetahuan remaja putri tentang Menarche di SMP Negeri 5 Sibolga Tahun 2009 berdasarkan umur.
C.2.2. Untuk mengetahui Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche di SMP Negeri 5 Sibolga Tahun 2009 berdasarkan tempat tinggal.
C.2.3. Untuk mengetahui pengetahuan remaja putri tentang Menarche di SMP Negeri 5 Sibolga Tahun 2009 berdasarkan informasi.
D. Manfaat Penelitian
D.1. Bagi Pendidikan
Sebagai bahan referensi
bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengetahuan remaja
putri tentang Menarche dan sebagai bahan bacaan di perpustakaan.
C.2. Bagi yang diteliti
Sebagai bahan informasi bagi siswi di SMP Negeri 5 Sibolga tentang tingkat pengetahuan terhadap Menarche.
C.3. Bagi peneliti
Menambah pengalaman
penulis dalam melakukan penelitian tentang Menarche dan sebagai salah
satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Pendidikan D.III
Keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
A.1. Defenisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan
hasil tahu, ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan suatu objek
tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra yaitu indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, dan rasa. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga.
Pengetahuan pada dasarnya
terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk
dapat mencapai masalah yang dihadapinya. Pengetahuan tersebut diperoleh
dari pengalaman langsung maupun melalui pengalaman orang lain
(Notoatmodjo, 2003).
A.2. Tingkat Pengetahuan
Untuk mengukur tingkat pengetahuan seseorang secara terperinci terdiri dari 6 tingkatan yaitu:
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai
mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk
kedalam pengetahuan tingkatan ini adalah mengingat kembali (Recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah.
2. Memahami (Comprehention)
Memahami diartikan
sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek
yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara
benar, orang yang telah paham terhadap objek suatu materi harus dapat
menjelaskan, menyimpulkan, dan meramalkan terhadap objek yang
dipelajari.
3. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan
sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada
situasi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode prinsip dan sebagainya dalam
konteks atau situasi lain.
4. Analisis (Analilysis)
Kemampuan untuk melakukan
penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya untuk menjabarkan suatu materi dalam struktur organisasi.
5. Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukkan
kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian
didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis
adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi yang ada.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan
dengan kemampuan untuk elakukan justifikasi atau penilaian terhadap
suatu materi atau objek. Penilaian lain berdasarkan suatu kriteria yang
ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.
A.3. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoadmodjo cara memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
A.3.1. Cara Tradisional
Cara-cara penemuan pengatahuan pada periode ini antara lain:
1. Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan tersebut tidak berhasil dicoba kemungkinan yang lama.
2. Cara kekuasaan (otoritas)
Dimana pengetahuan
diperoleh berdasarkan pada kekuasaan, baik otoritas tradisi, otoritas
pemerintah, otoritas pemimpin, maupun otoritas ahli ilmu pengetahuan.
3. Berdasarkan pengalaman
Hal ini dilakukan dengan
cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.
4. Melalui jalan pikiran
Menusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan
A.3.1. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan.
Cara baru atau modern
dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis
danilmiah, cara ini disebut dengan metode penelitian ilmiah atau lebih
populer lagi metodologi penelitian
A.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
1. Umur
Umur adalah lamanya hidup
yang dihitung sejak lahir sampai saat ini. Umur merupakan periode
terhadap pola-pola kehidupan yang baru, semakin bertambahnya umur akan
mencapai usia reproduksi. (Notoadmodjo, 2003).
2. Tempat tinggal
Tempat tinggal adalah
tempat menetap responden sehari-hari. Pengetahuan seseorang akan lebih
baik jika berada di perkotaan dari pada di pedesaan karena di perkotaan
akan meluasnya kesempatan untuk melibatkan diri dalam keiatan sosial
maka wawasan sosial makin kuat, di perkotaan mudah mendapatkan informasi
(Hurlock, 2002).
3. Sumber Informasi
Informasi yang diperoleh
dari berbagai sumber akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang.
Bila seseorang benyak memperoleh informasi maka ia cendrung mempunyai
pengetahuan yang lebih luas (Notoadmodjo, 2003).
B. Menarche
B.1 Defenisi Menarche
Menarche adalah haid yang
pertama kali datang. Haid adalah perdarahan yang berasal dari uterus
sebagai tanda bahwa alat kandungannya menunaikan fungsinya, terjadi
setiap bulan secara teratur pada seorang wanita dewasa yang sehat dan
tidak hamil. Haid merupakan ciri khas seorang wanita dimana terjadi
perubahan-perubahan siklik dari alat kandungannya sebagai persiapan
kehamilan (Depkes RI, 1998).
B.2 Fisiologis Menarche
Munculnya haid pertama
terjadi di tengah-tengah masa pubertas, yaitu masa peralihan dari
anak-anak ke dewasa yang memegang peranan penting dalam proses tersebut
adalah hubungan Hipotalamus, Hipofisis dan Ovarium
(Hypotalamic-Pituitari-Ovarikratis). Hal ini merupakan hasil kerjasama
antara Korteks Serebri, Hipotalamus, Hipofisis, varium, Glanduna Supra
Renalis dan Kelenjar-kelenjar Endokrin lainnya.
Pada permulaan masa
kanak-kanak sistem ini sudah berjalan kemudian tidak berfungsi lagi
disebabkan sistem proses itu sangat peka terhadap steroid, sehingga
menghambat proses itu sendiri. Rendahnya Gonadotropin Releasing Hormone
(GnRH) pada saat itu juga akibat unsur instrinsik penghambat susunan
saraf yang mempunyai mekanisme penekanan denyutan (GnRH).
Saat sebelum masa
pubertas, sekresi GnRH secara pulstabil dengan frekuensi rendah telah
dimulai 4 tahun sebelum menarche, diikuti dengan kenaikan sekresi LH
oleh Hipofisis pada malam hari. Pada masa pubertas, sekresi GnRH yang
berfrekuensi rendah pelan-pelan berubah seperti wanita dewasa dengan
sekresi yang berlangsung selama 24 jam, pola sekresi FSH dan LH juga
mengikuti perubahan-perubahan sekresi pulstabil GnRH ini.
Menurut Teori
Neurohormonal yang dianut sekarang, Hipotalamus mengawasi sekresi hormon
Gonodotropin oleh Adeno Hipofisis melalui sekresi Nurohormon yang
disalurkan ke sel-sel Adeno Hipofisis lewat sirkulasi portal yang khusus
yang dapat merangsang produksi dan pelepasan Gonadotropin dari
Hipofisis.
Folikel-folikel yang
berkembang selama sebelum menghailkan hormon estrogen dan kemudian mati,
yang lainnya telah dirangsang FSH sehingga folikel ini berkembang
mensekresi estrogen. Semakin lama jumlah folikel yang dirangsang semakin
banyak sehingga kadar estrogen semakin tinggi.
Hormon estrogen memegang
peranan penting dalam perkembangan ciri-ciri kelamin skunder,
pertumbuhan organ genetalia terjadinya perapatan pertumbuhan fisik dan
perkembangan psikologi kewanitaan. Pada masa pubertas organ-organ
genetalia lambat laun tumbuh mendekati bentuk dan sifat-sifat wanita
dewasa. Vaskularasi uterus bertambah menyebabkan pertumbuhan lapisan
endometrium, sehingga merubah uterus menjadi uterus yang matur, dan
lapisan enometrium mengalami diferensiasi baik kelenjar maupun
selamanya.
Folikel-folikel di
ovarium yang tumbuh walaupun tidak sampai terjadi matang karena
sebelumnya mengalami atresia namun telah sanggup memproduksi dan
mensekresi estrogen, kadar estrogen makin lama makin tinggi dan saat
menstruasi mendekat.
Estrogen menyebabkan
umpan balik negatif terhadap FSH, dan bertambah akibat pertumbuhan
folikel akan menurun dan sebagian mengalami atresia sehingga estrogen
yang diproduksi folikel akan menurun pula.
Dengan menurunnya kadar
estrogen berakibat pembuluh darah endometrium mengalami Proliferasi atau
mengerut dan terputus-putus lapisan endometrium mengalami deskuamasi
sehingga terjadi perdarahan dan mengalir melalui vagina berwujud sebagai
haid pertama atau menarche. Dengan munculnya menstruasi pada seorang
remaja dapat menggambarkan kemampuan untuk bereproduksi.
B.3 Perubahan Hormonal Pada Masa Remaja
Perubahan yang menonjol
pada waktu menjelang menstruasi adalah timbulnya penurunan kepekaan
sensor terhadap mekanisme umpan balik negatif hormon sex.
Kepekaan sensor otak
terhadap hormon sex menurun pada masa remaja sampai dicapainya
keseimbangan seperti orang dewasa.beberapa saat menjelang menstruasi
muncul mekanisme control baru, yaitu umpan balik positif dan estradiol
terhadap hipofisis yang menghasilkan lonjakan LH, lonjokan LH ada
kaitannya dengan ovulasi. Bila terjadi ovulasi akan berbentuk korpus
luteum yang terutama memproduksi progesteron selama fase luteal.
Peningkatan progesteron
yang sejalan dengan penurunan Gonadotropin akan berakibat terjadinya
regresi korpus luteum, akan terjadi penghentian produksi progesteron
yang memegang peranan penting dalam mekanisme terjadinya hadi bila
terjadinya ovulasi, kadar estradiol menurun yang diikuti perdarahan kuat
(Withdrawal Blooding) akibat deskuamasi endometrium yang terwujud sebagai haid pertama atau menarche.
B.4 Perubahan Perkembangan Fisik dan Psikis Selama Masa Remaja
Pada masa pubertas
terjadi perubahan yang menyeluruh baik secara fisik, fisiologis maupun
psikologis, yang disebabkan perubahan hormon estrogen. Pertanda awal
masa pubertas munculnya ciri-ciri sex sekunder yaitu kecepatan
pertumbuhan linear (tambah tinggi). Tanda fisik pertama kali dari
pubertas biasanya penonjolan payudara diikuti oleh munculnya rambut
kemaluan atau aksila.
- Pertumbuhan Tinggi Badan
Setelah 3 atau 4 tahun
pertumbuhan fisik terjadi lebih lambat kemudian pada usia 6-8 tahun akan
meningkat kadar hormon androgen korteks adrenal.
Pada awal pubertas,
pertumbuahn tinggi badan rata-rata peningkatan per tahun sebelum haid
adalah 3 inci. Dua tahun sesudah haid peningkatan rata-rata adalah 2,5
inci.
Pacu tumbuh terjadi pada
usia 11,5 tahun dan hampir lengkap pada usia 13,5 tahun. Pada
tahun-tahun ini terjadi puncak pertambahan tinggi badan kira-kira 8 cm,
dan bertambah tinggi badan organ lengkap.
- Pertumbuhan Organ Genetalia
Pada masa kanak-kanak
perangsangan oleh hormon seks steroid sangat rendah, sehingga genetalia
tidak menunjukkan perkembangan yang berarti sampai masa prapubertas,
sedangkan masa prapubertas di bawah pengaruh FSH ovaroum muali
berkembang dan menstruasi estrogen. Dengan bertambahnya kadar hormon
estrogen, hormon genetalia semakin berkembang menuju keadaan anatomi dan
fungsi reproduksi.
B.5 Perubahan-perubahan Psikolgis atau Psikis
Perubahan fisik dengan
bertambahnya pengetahuan tentang dirinya dan menyesuikan sikap yaitu
bersikap sebagaimana layaknya gadis dewasa.
Perkembangan menuju dunia
dewasa sekarang ini remaja dapat menilai teman-temannya dengan baik
sehingga penyesuaian di dalam situasi sosial bertambah baik dan
pertengkaran menjadi berkurang.
Dalam waktu yang singkat
remaja mengadakan perubahan radikal, aitu dari tidak menyukai lawan
jenis sebagai teman menjadi lebih menyukai teman dari lawan jenisnya
daripada teman sejenisnya. Dan dengan demikian remaja menginginkan teman
yang mempunyai minat dan nilai-nilai yang sama dan mengerti dan
membuatnya merasa aman, dan yang kepadanya ia dapat mempercayakan
masalah-masalah dan membahas hal yang tidak dapat dibicarakan dengan
orang tua maupun guru.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Defenisi Operasional
Berdasarkan uraian teori dalam rumusan masalah di atas, maka penulis mengembangkan kerangka konsep sebagai berikut :
BAGAN III A
Kerangka Konsep Penelitian
|
|
B. Defenisi Operasional
B.1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui remaja putri tentang menstruasi pertama, kategori pengetahuan :
a. Baik
|
:
|
Apabila skor 76-100% dari total skor (bila jawaban yang benar 16-20 dari 20 pertanyaan yang diberikan).
|
b. Cukup
|
:
|
Apabila skor 56-75% dari total sekor (bila jawaban yang benar 12-15 dari 20 pertanyaan yang diberikan).
|
c. Kurang
|
:
|
Apabila skor kurang dari 55% dari total skot (bila jawaban yang benar kurang dari 11 dari 20 pertanyaan yang diberikan.
|
B.2. Umur
Umur adalah usia
responden pada saat dilakukan penelitian yang dinyatakan dalam tahun
seperti jawaban responden pada kuesioner dengan kategori :
a. 11-13 tahun
b. 14-15 tahun
c. 16-17 tahun
Skala ukur : Interval
B.3. Tempat Tinggal
Tempat tinggal adalah
tempat dimana remaja beradaptasi baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan masyarakat setempat dengan kategori :
a. Perkotaan
b. Pedesaan
Skala ukur : Nominal
B.4. Sumber Informasi
Sumber informasi adalah
segala sesuatu yang menjadi perantara dalam menyampaikan informasi baik
melalui media maupun dari orang ke orang lain dengan kriteria :
a. Media Cetak : Buku, majalah, koran
b. Media Elektronik : internet, televisi, radio
c. Tenaga Kesehatan : dokter, bidan
Skala ukur : Nominal
C. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah
jenis penelitian yang bersifat deskriptif yang bertujuan untuk
mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan remaja Putri tentang Menarche
di SMP Negeri 5 Sibolga Tahun 2009.
D. Lokasi dan Waktu Penelitian
D.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan
di SMP Negeri 5 Sibolga Tahun 2009. Adapun alasan penelitian ini adalah
mudah didapatkan remaja putri yang mengalami Menarche.
D.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai bulan April sampai dengan Agustus 2009.
E. Populasi dan Sampel
E.1. Populasi
Populasi dalam penelitian
ini adalah remaja putri yang sedang mengalami menstruasi di SMP Negeri 5
Sibolga Tahun 2009 yaitu sebanyak 300 orang.
E.2. Sampel
Dalam pengambilan sampel
penelitian ini adalah total populasi yang artinya seluruh populasi
khususnya remaja putri yang mengalami menstruasi di SMP Negeri 5 Sibolga
berdasarkan rumus Arikunto (2000) yaitu 10% x 300 = 30 orang).
F. Pengolahan Data dan Analisa Data
F.1. Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :
a. Editing
Dilakukan pengecekan
kelengkapan data yang telah terkumpul apabila ada kesalahan dan
kekurangan dalam pengumpulan data akan diperbaiki dengan memeriksanya
dan dilakukan pendataan ulang terhadap responden.
b. Coding
Data yang telah terkumpul diberin kode dalam bentuk angka (kode), untuk mempermudah memasukkan data ke dalam tabel.
c. Tabulating
Data dimasukkan dalam bentuk distibusi frekuensi, memberi skor terhadap jawaban responden.
F.2. Analisa Data
Analisa data dilakukan
dengan cara deskriptif dengan melihat presentase data yang terkumpul di
sini disajikan melalui tabel distribusi frekuensi, kemudian dicari besar
presentase jawaban masing-masing responden dan selanjutnya dilakukan
pembahasan, dengan menggunakan teori kepustakaan yang ada.
No comments:
Post a Comment