Pages

Tuesday 21 January 2014

Waduuuuuuh… seminggu ini SLR dibuat bingung plus terheran-heran, semenjak SLR menaruh nomer Hp di salah satu komen di bagian artikel di blog ini. Semenjak itu sangat banyak SMS ataupun telpon yang masuk ke nomer Hp SLR, entah itu namnyain masalah mesin yang loyo, cara upgrade, problem mati-matian, masalah persneling, dari yang berat sampai ringan pokoknya seminggu ini SLR bingung harus dengan SMS-SMS yang masuk. Pertanyaan-pertanyaannya pun hampir-hampir sama semua yang membuat SLR kebingungan dalam menjawabnya “Loooh baru aja dijawab, kok nanya lagi” pikir SLR, dan ternyata itu emang beda orang dan beda nomer namun memiliki pertanyaan yang mirip-mirip. Jujur SLR sendiri sangat senang ada yang curhat dengan kondisi motornya, namun dikarenakan keterbatasan waktu dan mungkin pulsanya sedang tekor “maklum belum gajian… he he he” Jadi ada beberapa keterlambatan dalam membalas setiap SMS.
Sebenarnya Minerva/MMI mesti berterima kasih pada SpeedLover…. ngareeeep…!!! he he he, ya karena itu… Seharusnya MMI yang mendengarkan aspirasi dari konsumennya. Ada beberapa keluhan konsumen Minerva yang selalu saja di SMSin ke SLR pada khususnya untuk seri 150cc, seperti berikut:
  • Power yang amat lemot di segala kondisi putaran mesin, permasalahan ini so pasti datang dari paktor mesin. Dalam mesin yang sangat mempengaruhi power sudah tentu karburator dan kompresi. Standar karbu Minerva 150VX ataupun R150 mengambil basis dari karbunya GL-Series yang berukuran venturi sangat kecil untuk sport 150cc yaitu 24mm, padahal untuk ukuran cc mesin yang mendekati 150cc paling kecil 26mm. Di motor standar SLR pernah melakukan percobaan mengenai ini, saat memakai karbu STD tarikan terasa tidak responsip dan terkesan nahan. Begitu diganti dengan ukuran lebih besar, laripun terasa jauh lebih ringan. Berikutnya Kompressi minerva 150 yang sangat kecil untuk ukuran motor sport jaman sekarang yaitu diatas 10:1, sedangkan mimin hanya 9.5:1. Sudah tentu dengan kompresi sekecil ini power dan torsi akan sangat terasa loyonya.
  • Persneling keras dan sulit netral, hal inilah yang paling sering dikeluhkan konsumen dan yang paling sulit SLR jawab sebab memperingan dan mempermudah penetralan gigi persneling ini butuh usaha besar, diharuskan membelah crankcase guna menghaluskan jalur botol persneling. Seharusnya Minerva dari sononya udah memperbaiki hal ini, jangan asal jual jadi saja.
  • Saat panas mesin mati ataupun kala pagi sulit start (minerva R150 gen lama), ini dikibatkan spul yang terbakar yang mengakibatkan kecilnya harus yang dihasilkan spul guna-CDI-Coil dan api busi pun lemah bahkan tidak ada percikan api, namun di generasi 150VX hal ini sudah tidak terjadi sebab pengapiannya sudah sistem DC.
  • Tanjakan sangat lemot ataupun kala berakselerasi serasa lambat, coba perhatikan gir depan-belakangnya. Lazimkah motor sport 150cc memakai perbandingan yang begitu berat yaitu 15-38. Seharusnya pabrikan mengubah hal ini dengan memasang ratio gir yang lebih ringan semisalnya 14-39 ataupun 15-41.
Dan masih banyak lagi keluhan-keluhan yang disampaikan konsumen ke HPnya SLR, SLR sebenarnya sangat prihatin dengan ini… kenapa pabrikan yang baru mencari nama di dunia permotoran Indonesia ini hanya ongkang-ongkang kaki saja tanfa mendengarkan aspirasi konsumennya dan malahan SLR yang ga ada hubungannya ama minerva yang menjadi konsultan teknisnya…. Minerva…. don’t be Minder duooong…


No comments:

Post a Comment